SERANG.21-04-2025
Dinkes provinsi Banten sosialisasikan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) dalam penanganan berfokus pada pencegahan faktor risiko penyakit tidak menular yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan PTM (Penyakit Tidak Menular) merupakan penyakit yang tidak ditularkan secara langsung dan berkembang dalam jangka waktu lama, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan kanker.paparnya saat memberikan sambutanya kepada peserta di Aula kantor Dinas Kesehatan Provinsi Banten,senin 21/04/2025.
Acara Sosialisasi penyakit tidak menular PTM diikuti 8 Kabupaten kota, Puskesmas, Labkesda dan OPD terkait.
Menurut Ati,disabilitasi merupakan salah satu PTM yang umum terjadi. Disabilitas merupakan keterbatasan atau ketidakmampuan yang dialami oleh seseorang, gangguan fisik, mental, intelektual, maupun sensorik. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
Sementara Rindu Rahmayanti Narasumber dari Direktorat kemenkes Ri. menjelaskan, pada usia dewasa, risiko PTM meningkat. Bagi mereka yang memiliki disabilitas, gaya hidup yang sehat dan pencegahan dini dapat membantu mengurangi risiko ini. Penyandang disabilitas mungkin menghadapi kesulitan lebih besar dalam mengakses layanan kesehatan, aktivitas fisik, gangguan mobilitas dapat memperburuk kontrol diabetes atau hipertensi.jelasnya
Menurutnya, penyandang disabilitas di Indonesia menghadapi risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) di usia dewasa merupakan tantangan yang semakin besar, Meskipun ada hambatan-hambatan yang mungkin timbul akibat keterbatasan fisik, hal ini tidak seharusnya menghalangi upaya untuk menjaga kesehatan. Dengan pendekatan yang tepat, seperti pola makan sehat, aktivitas fisik yang disesuaikan, serta dukungan psikologis dan sosial yang kuat, penyandang disabilitas dapat hidup sehat dan produktif meski harus mengelola PTM. dengan langkah pencegahan yang tepat, akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan,
” peningkatan kesadaran masyarakat, mereka dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Pemerintah, masyarakat, dan komunitas penyandang disabilitas harus bekerja sama untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam usaha mencapai kesehatan yang setara dan berkualitas bagi semua.harapnya
Hal senada di sampaikan Fikri narasumber direktorat kementerian mengatakan ,Penting bagi kita semua untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, di mana setiap individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai, memperoleh informasi yang benar, dan mendapat dukungan yang diperlukan. Dengan upaya pencegahan yang tepat dan perawatan yang terkelola, PTM pada penyandang disabilitas dewasa dapat dikendalikan, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjalani hidup yang lebih sehat, mandiri, dan penuh makna,” jelasnya.
Sosialisasi ini merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan, Edukasi kepada keluarga, teman, dan masyarakat penting untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan PTM dan bagaimana mereka dapat mendukung penyandang disabilitas dalam menjalani hidup sehat. “Dengan upaya pencegahan yang tepat dan perawatan yang terkelola, PTM pada penyandang disabilitas dewasa dapat dikendalikan, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjalani hidup yang lebih sehat, mandiri, dan penuh makna”, Tambahnya
Adv