Kemendesa Lakukan Monitoring dan Evaluasi Program Konvergensi Stunting Dengan Aplikasi eHDW

Lentera Banten. Com..SINDANGHEULA, – Pemerintah Desa (Pemdes) Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, mendapat kunjungan dari Tim Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan program konvergensi stunting melalui aplikasi eHDW (Elektronik Human Development Worker), Jumat (17/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Sindangheula ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Sekretaris Camat Pabuaran Syahriful Hidayat, Kepala Desa Sindangheula Suheli, S.Kom.I., M.M., Pendamping Desa, Penyuluh KB Kecamatan, dan Kader Posyandu.

Aplikasi eHDW (Elektronik Human Development Worker) merupakan sistem berbasis web yang dirancang untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya di tingkat desa. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kemendesa PDTT dengan dukungan Bank Dunia, sebagai bagian dari upaya digitalisasi data pembangunan manusia.

Kepala Desa Sindangheula, Suheli, S.Kom.I., M.M., menyambut baik kegiatan monev tersebut. Ia menyampaikan bahwa aplikasi eHDW sangat membantu pemerintah desa dalam pendataan dan pemantauan keluarga berisiko stunting secara lebih akurat dan terintegrasi.

“Kami berterima kasih kepada Kemendesa yang telah hadir langsung melakukan pendampingan. Melalui eHDW, data yang dikumpulkan oleh kader menjadi lebih valid dan mudah dianalisis, sehingga program pencegahan stunting bisa lebih tepat sasaran,” ujar Suheli.

Aplikasi eHDW memiliki dua fungsi utama, yaitu Konvergensi Program dan Pengumpulan Data.

Konvergensi Program: mendukung perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program penanganan stunting di desa.
Pengumpulan Data: memfasilitasi Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam mencatat dan melaporkan data yang berkaitan dengan kesehatan, gizi, dan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran utama program ini mencakup rumah tangga dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), calon pengantin, pasangan usia subur, anak usia 24–59 bulan, serta remaja putri.

Dengan fitur unggulan seperti peningkatan akurasi data untuk meminimalkan kesalahan ganda dan kemudahan monitoring dan evaluasi berbasis data riil, eHDW diharapkan mampu memperkuat peran desa dalam menekan angka stunting dan mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahter.

Redaksi ( Hz & ewok )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *