Serang, Banten — Semangat membumikan Al-Qur’an kembali bergema di Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Laznas BMH Banten turut ambil bagian dalam menyukseskan gelaran Wisuda Santri Tahfidz Ziyadah 30 Juz ke-IV yang diselenggarakan oleh Pondok Tahfidz Qur’an Al-Wahyu Hidayatullah, Sabtu (31/8).
Acara sakral ini menjadi momentum bersejarah bagi dua santri yang telah menuntaskan hafalan 30 juz Al-Qur’an, yaitu Muhammad Kholid Al-Fatih dan Ammar M. Husayn. Keduanya diwisuda dengan penuh haru dan suka cita di hadapan para tamu undangan, wali santri, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Pondok Tahfidz Al-Wahyu, Ust. Nanang Suprijanto, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, namun bagian dari upaya menguatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. “Al-Qur’an bukan hanya untuk dihafal, tapi juga diamalkan, menjadi pedoman dalam segala aspek kehidupan,” ujarnya.
Dukungan dari pemerintah setempat juga terasa kuat. Camat Kramatwatu yang diwakili oleh sekretarisnya, Drs. Firmansyah, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus terus dilakukan dan diperluas. “Ini adalah bentuk nyata pendidikan karakter dan peningkatan ketakwaan generasi muda. Pemerintah sangat mendukung,” tuturnya.
Kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajah para wisudawan. Kholid dan Ammar merasa bangga atas pencapaian mereka. “Kami sangat bersyukur, apalagi diberikan hadiah dan souvenir dari yayasan dan para tamu undangan. Ini jadi penyemangat kami untuk terus belajar dan mengamalkan Al-Qur’an,” ucap mereka penuh semangat.
Laznas BMH Banten yang selama ini aktif dalam pembinaan dan pemberdayaan pesantren, tak ketinggalan menyampaikan komitmennya. Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan, Roni Hayani, menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi para penghafal Qur’an. “Mereka adalah generasi masa depan umat, para penjaga kalam Ilahi. Sudah seharusnya kita semua ikut andil dalam memastikan kelangsungan pendidikan mereka,” ujarnya.
Wisuda kali ini bukan hanya menjadi titik akhir dari proses menghafal, tetapi menjadi awal perjuangan untuk menjadi insan Qur’ani yang membawa cahaya di tengah masyarakat. Semoga dari Kramatwatu, akan lahir lebih banyak lagi para hafidz dan hafidzah yang menyejukkan bumi Banten dengan lantunan ayat-ayat suci-Nya