Kepuh, (almanpuh.hum) Outing class merupakan salah satu cara metode pembelajaran di luar kelas yang bisa menambah pengetahuan serta pola pikir siswa. Sampai saat ini, outing class merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu ilmu pelajaran bukan hanya dari teori saja, kebenaran dan bukti nyata dilapangan perlu kita ketahui.
Madrasah Aliyah (MA) Mathla’ul Anwar Kepuh (ALAMNPUH) mengadakan kegiatan outing class ke Baduy yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 Desember 2024. Jumlah peserta sebanyak 37 orang yang terdiri dari 31 siswa dan 6 guru. Seluruh peserta di wajibkan berkumpul di sekolah pada pukul 05.30 dan keberangkatan pada pukul 06.43 dan tiba diterminal Cijahe Kab. Lebak, Provinsi Banten pada pukul 10.04 Wib.
Hidup terisolir adalah cara Suku Baduy mempertahankan budayanya tanpa intervensi teknologi. Keberadaan suku beretnis sunda ini dilindungi dan tiada duanya di Indonesia. Suku Baduy terdiri dari 2 macam yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam, suku baduy dalam terdiri dari tiga desa, yaitu Cikeusik, Cikertawarna, dan Cibeo, dan pusat outing class ALMANPUH yaitu Baduy Dalam Cikeusik.
Perjalanan menuju ke kampung Baduy Dalam dilanjutkan dengan berjalan kaki sesuai peraturan yang berlaku selama perjalanan rombongan di dampingi oleh beberapa orang Baduy Luar hingga diantarkan sampai tiba di Baduy Dalam . Bukan perjalanan yang mudah bagi rombongan, karena jalurnya yang licin, menanjak, menurun dan cukup jauh. Sepanjang perjalanan, mata dimanjakan dengan pemandangan alam yang asri dan unik. Diantaranya adalah tanaman padi (huma) yang menghijau, lumbung padi, gunung-gunung, sungai-sungai kecil, rumah-rumah dari bambu dan ijuk di perkampungan Baduy dengan arah hadap yang sama. Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, rombongan akhirnya tiba di kampung wisata Baduy Dalam pada pukul 11.42 WIB. Kedatangan rombongan disambut oleh beberapa warga Baduy Dalam dengan ramah. Selama outing, rombongan istirahat di rumah Pak Jaro Alis dan melakukan wawancara dengan Pak Jaro Alis.
Outing ke kampung Baduy Dalam merupakan cara siswa ALMANPUH belajar dari alam. Penggalian informasi tentang budaya dan kehidupan suku Baduy Dalam dengan proses wawancara menunjukkan bahwa minat belajar anak-anak siswa ALMANPUH sangatlah tinggi. Salah satunya adalah informasi tentang bentuk bangunan rumah yang sama. Proses pembuatannya sangat unik karena selain dilakukan secara gotong-royong dan dikerjakan sangat singkat serta pemotongan kayu dan bambu tidak menggunakan gergaji dan untuk penguatnya tidak menggunakan paku hal ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.
Di kampung wisata Baduy, siswa ALAMNPUH dapat memaknai hidup dengan keterbatasan dan kesederhanaan.
Menikmati gelapnya dalam rumah tanpa aliran listrik dan hanya mengandalkan sinar lampu yang bahan bakarnya dari minyak sayur. Serta dapat Belajar melewati hari tanpa ponsel bukan karena tiadanya sinyal akan tetapi larangan. Semua rombongan diberikan kesempatan mandi di sungai yang besar yaitu Sungai ciujung dan dapat menjalani serta menikmati suasana alam yang natural, setengah hari rombongan berada di Baduy Dalam sangat menyenangkan dan berkesan. (dok.2024)
Aan Lentera Banten