Pro Kontra Soal Tempat Sosialisasi KPU di Malingping Hadirkan Band The Virgin

LEBAK – Terkait rencana gelar sosialisasi KPU Lebak yang menghadirkan grup Band The Virgin. Karena ada isu penolakan dari sekelompok warga, sejumlah tokoh masyarakat dan elemen warga di Malingping, mengadakan musyawarah bersama KPU Lebak, Rabu (21/8/2024.

Hadir dalam musyawarah, Kepala Badan Kesbangpol Lebak, Sukanta, Anggota KPU Lebak, Camat Malingping, Dadan Wardana, tim even organizer (EO), sejumlah tokoh masyarakat dan ulama, pegiat sosial, pegiat seni, tokoh agama dan yang lainnya.


Salah seorang pengurus MUI Malingping, Badriyudin mengatakan pihaknya tidak menolak adanya sosialiasi Pilkada oleh KPU, namun ia menolak jika harus ada hiburan musiknya.

“Kami mendukung sosialisasi KPU yang akan menggunakan Alun-alun Malingping. Namun kami menolak kalau harus ada hiburan artisnya. Karena itu akan mendatangkan maksiat, dan itu lokasi dekat mesjid. Tolong cari tempat lain lagi, jangan di Alun-alun Malingping, karena itu sudah disepakati hanya untuk kegiatan PHBN dan PHBI saja,” ujarnya.

Pembina Paguyuban Pegiat Seni dan Musisi Banten Selatan (Pambes) Aries Dian Rifai mengatakan, ia berharap semua pihak termasuk tokoh agama untuk mensuport rencana KPU Lebak dalam sosialisasi dan juga pentas hiburannya.

“Harusnya semua pihak turut mendukung adanya sosialiasi Pilkada dengan menghadirkan artis ibu kota. Dan ini bagus, sebagai marketing agar anak muda hadir. Tolong jangan alergi pada persoalan klasik, karena nanti anak muda di sini juga diberi ruang untuk berkreasi. Jadi yang representatif itu ya di Alun-alun Malingping, dan saya setuju,” tandas Aris.

Tokoh Masyarakat Malingping, Akhmad Taufik didampingi Ketua MWC NU Malingping Usep Saepudin menyarankan KPU dan EO seharusnya dari awal melakukan tracking soal tempat pelaksanaan sosialisasi yang berbalut menghadirkan penyanyi papan atas tersebut agar tidak terjadi pro kontra.

“Kenapa tidak dari awal KPU melakukan pendekatan soal tempat, karena kultur di sini itu sebenarnya lentur. Dan kenapa banyak warga menolak itu, karena kurangnya pendekatan. Jadi nanti kita bisa menyarankan soal mana yang boleh dan mana yang dihindari. Intinya sebelum melangkah lakukan pendekatan yang baik pada lingkungan,” jelas Taufik.

Sementara itu, Divisi Sosialisasi KPU Lebak, Iim Muhaemin mengatakan, bahwa giat acara KPU tersebut sejatinya banyak diisi penyampaian sosialisasi soal Pilkada, adapun soal hiburan The Virgin itu bersifat selingan bersama musisi lokal.

“Iya kita setiap semua masukan sebagai bahan pertimbangan kita. Karena dalam round down itu ada Pj Bupati, sambutan tokoh, sosialiasi Pilkada dan sambutan sosialisasi lainnya yang menghadirkan elemen penyelenggara dan warga. Soal hiburan itu adalah cuma selingan pemanis, diisi oleh musisi lokal. Adapun untuk The Virgin itu hanya penutup acara saja, tidak lama,” paparnya.

Dalam musyawarah tersebut diputuskan tiga opsi, pertama kalau hanya acara sosialisasi boleh di Alun-alun Malingping dan untuk gelar hiburannya akan dicari tempat alternatif lain, bukan di Alun-alun Malingping, atau Sosialisasi dan gelar hiburannya direlokasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *