Kota Serang, lenterabanten.com – Masa kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) tahun 2024 resmi dimulai. Setelah dilepas secara simbolis oleh Rektor UNIBA, Prof. Ir. Dr. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S. Kom., MM pada Sabtu, 13 Juli 2024, sebanyak 1651 mahasiswa KKM bergerak ke wilayah penempatan masing-masing. Salah satunya adalah Kelompok 11 yang ditempatkan di wilayah Kelurahan Margaluyu Kecamatan Kasemen Kota Serang, Selasa (16/07/2024) kemarin.Sekilas, penempatan KKM di wilayah Kota Serang dianggap kurang tepat sasaran. Karena stigma yang ada tentang wilayah Kota seharusnya memiliki masyarakat yang sudah maju dan berkembang.
Namun demikian, hal tersebut justru bertolak belakang dengan kondisi yang ada di Kelurahan Margaluyu. Menjadi salah satu Kelurahan di lingkup administratif Kecamatan Kasemen, kelurahan Margaluyu ternyata masih memiliki segudang permasalahan khususnya terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).Camat Kasemen, Drs. Kristianto M.Si dalam kesempatan menyampaikan penjajakan masalah desa kepada para Dosen Pembimbing Lapangan dan segenap mahasiswa, bahwa PHBS masih menjadi masalah utama di Kasemen. Bahkan menurutnya, istilah ‘Dolbon, Dolwah, Dolli’ hanya ada di Banten. Padahal, Kasemen sendiri masuk ke dalam wilayah Kota Serang, yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban lebih maju.Lanjut Kristianto, Belum lagi kebiasaan masyarakat yang umumnya abai untuk menerapkan PHBS, didukung oleh infrastruktur sanitasi yang memang kurang memadai, menjadi hambatan besar untuk memberi perubahan signifikan.Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Hj Ade Jumaiah, salah satu anggota kelompok 11, yang juga istri dari Mantan Wali kota Serang periode 2018-2023, bahwa sanitasi di Kasemen adalah masalah krusial, karena dekat dengan laut, jadi airnya air asin. Oleh karena itu tidak heran apabila masyarakat lebih senang untuk melakukan banyak kegiatan seperti Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di aliran sungai dan umumnya ‘wis angel’ jika diberikan penyuluhan terkait PHBS.Meskipun begitu, kelompok 11 tidak putus harapan untuk memberikan perubahan di masyarakat. Menurut Akbar, Ketua Kelompok 11, anggota kelompoknya sepakat untuk tidak bosan mendekati warga dan memberikan edukasi interpersonal kepada warga agar sedikit demi sedikit mau menerapkan PHBS. “Selama KKM berlangsung, insya allah kelompok kami akan terus menerus memberikan edukasi terkait pentingnya PHBS dengan cara-cara yang mudah diterima oleh masyarakat. Bahkan kami menargetkan Anak-anak usia dini hingga Sekolah Dasar (SD) sebagai sasaran utama kegiatan agar perubahan perilaku dapat dimulai sejak generasi muda”Ditambahkan juga oleh Noerma Kurnia Fajarwati, M. I.Kom selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 11, bahwa program kerja kelompoknya akan fokus pada aksi nyata yang bermanfaat dan selalu di ingat oleh masyarakat, sebagaimana Tema KKM UNIBA Tahun 2024. “Program kerja kelompok 11 tidak muluk pada hal yang besar, namun lebih fokus pada hal kecil yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar”, ujarnya.