Serang, Upaya untuk mewujudkannya,melalui kegiatan utama promotif dan preventif, juga kuratif dan rehabilitatif. Lanjut usia sehat diharapkan memiliki kualitas hidup yang baik, dan berpotensi sebagai modal pembangunan.
2. Lanjut usia mandiri adalah lanjut usia yang memiliki kemampuan untuk melakukan fungsi aktifitas dasar, sosial, dan pekerjaan sehari-hari tanpa tergantung pada orang lain.
Beberapa faktor sangat berperan dalam mempertahankan kemandirian lanjut usia yaitu upaya promotif dan preventif. Dukungan yang dilakukan mulai dari tingkat keluarga,masyarakat, pelayanan primer, sampai rujukan yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Lanjut usia mandiri diharapkan memiliki rasa bangga, dan harga diri yang tinggi, sehingga lebih sehat psikologis, dan mentalnya.
3. Lanjut usia aktif adalah lanjut usia yang masih mampu secara rutin melakukan pekerjaan, atau beraktifitas dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Upaya mewujudkan lanjut usia aktif dapat dilakukan dengan dukungan keluarga, masyarakat, dan pelayanan kesehatan (primer dan rujukan) secara komprehensif, salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik/olahraga sesuai kondisi lansia agar lansia tetap sehat dan bugar. Selain itu, dengan upaya promotif dan preventif seperti penyediaan pelayanan asuhan siang (day care), fasilitas untuk berolah raga, bersosialisasi, dan sebagainya. Lanjut usia aktif diharapkan memiliki kehidupan sosial yang lebih sehat, dan terhindar dari kesepian.
4. Lanjut usia produktif adalah lanjut usia yang mempunyai kemampuan untuk terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, dan berdaya guna baik bagi dirinya maupun untuk orang lain.
Berbagai kontribusi positif dapat diberikan oleh lanjut usia, antara lain memberi dukungan kepada anak dan cucu, teman, keluarga, melalui pencapaian profesional dan ekonomi, melalui pekerjaan, hobi, dan karya lainnya.
Lanjut usia produktif diharapkan dapat mempertahankan fungsi kognitifnya, mengoptimalkan potensi dirinya, memiliki aktualisasi diri, serta berkontribusi dalam meningkatkan status kesehatan keluarga dan masyarakat.
PELAYANAN KEPADA PRA LANSIA
• Peningkatan kesehatan: senam/latihan fisik, senam vitalisasi otak
• Penyuluhan kesehatan: PHBS, konsumsi gizi seimbang dan aktifitas sosial
• Deteksi dini: pemeriksaan secara berkala, setiap bulan melalui Kelompok Lanjut Usia (Posyandu/Posbindu/Karang Lansia, dll) atau di Puskesmas
• Pengobatan penyakit: apabila terdapat gangguan kesehatan/penyakit fisik dan/atau psikis upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
• Upaya rehabilitatif: upaya medis, psikososial dan edukatif mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan kemandirian
• Pengembangan peran Pra Lansia: dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat
PELAYANAN KEPADA LANSIA
Sebagai informasi, pada tahun 2016; dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Lansia, Kementerian Kesehatan telah menyusun Buku Kesehatan Lansia. Buku ini dapat digunakan (1) sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan Lansia; (2) sebagai dokumen pencatatan pelayanan kesehatan Pra Lansia dan Lansia; dan (3) sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi, bagi Pra Lansia dan Lansia.
Buku ini berisi tentang Identitas, riwayat kesehatan, catatan keadaan kesehatan dan keluhan, catatan perkembangan kesehatan, pemantauan penggunaan obat dan informasi kesehatan bagi Pra Lansia/Lansia.
Buku ini diharapkan dapat digunakan diberbagai layanan mulai dari Posyandu Lansia/Posbindu, Puskesmas dan Rumah Sakit. Kami juga berharap buku tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya dalam mewujudkan Lansia sehat, mandiri, aktif dan produktif
(Adv)