Serang – Lenterabanten.com – Suasana hari libur di Cipocok Jaya terasa berbeda setelah gerbang Taman Kota Cipocok ditutup, mengecewakan banyak warga dan mendapatkan tanggapan kritis dari sejumlah aktivis kota, Pada Minggu (21/1/2024).
Hal tersebut menjadi sorotan karena banyak yang menganggap hari libur sebagai momen ideal untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati fasilitas rekreasi di Tamman Kota Cipocok.
Sejumlah aktivis Kota Serang mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap penutupan gerbang taman pada hari-hari libur, mengingat pentingnya ruang publik untuk kesejahteraan masyarakat. Mereka mendesak pihak pengelola taman Dinas Lingkungan Hidup untuk mempertimbangkan kejadian ini, dengan menyoroti aspek-aspek penting seperti hak akses masyarakat terhadap lingkungan hijau dan kebutuhan akan tempat bersosialisasi.
“Harusnya Ruang Terbuka Hijau seperti Taman itu terbuka untuk masyarakat, kenapa tidak dibuka gerbangnya ketika hari hari libur, apa ada yang disembunyikan?,” Ucap Amin Aktivis Kota Serang.
Pengamat Kota Serang menilai bahwa menutup gerbang Taman Kota Cipocok bisa merugikan bagi kesejahteraan sosial. Mereka menyatakan bahwa Ruang Terbuka Hijau seperti taman memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan mental dan ketenangan dan fisik warga kota. Beberapa pengunjung yang terbiasa menggunakan taman untuk berolahraga atau sekadar bersantai juga mencari ketenangan.
“Ini seperti ada yang ditutup-tutupi, pasalnya akhir Desember pada saat pembangunan Taman Kota tersebut diduga terindikasi Mal Administrasi,” ungkapnya.
Pihak pengelola taman belum memberikan penjelasan rinci terkait keputusan tersebut, meninggalkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat. Aktivis dan pengamat berharap adanya transparansi dari pihak terkait dan mendukung dialog terbuka antara pengelola dan masyarakat guna mencapai solusi yang memadai bagi semua pihak. (red/Br)