Serang, Lenterabanten.com – Secara turun temurun warga Kabupaten dan Kota Serang rutin mengadakan tradisi ngeropok. Menurut salah satu tokoh masyarakat ngeropok berasal dari bahas Jawa Banten (Jawa Serang) yang digunakan untuk istilah orang-orang yang datang tanpa diundang. Istilah tersebut hanya digunakan pada acara panjang maulid saja.
Tradisi ngeropok digelar pada Rulan Robiul Awal (penanggalan hijriah) dalam rangka memeriahkan maulid Nabi Muhamad SAW. Seperti hari ini, Senin (25/9/23) ribuan orang memadati masjid di daerah Tembong Pabuaran, jl. Baru Tembong-Ciomas RT 003 RW 07, Kecamatan Cipocok Jaya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Zikir Maulid yang dibacakan oleh sesepuh dan tokoh masyarakat sekitar. Sementara itu alunan musik Rudat dari alat-alat tetabuhan yang dimainkan oleh orang-orang berpakaian hitam menjemput dan mengiringi panjang (aneka kreasi hiasan) berbagai bentuk mulai dari rumah, perahu, pesawat bahkan bentuk-bentuk hewan. Hiasan tersebut berisi berbagai barang kebutuhan seperti sembako, pakaian, peralatan rumah tangga, Uang tunai bahkan barang-barang berharga lainnya.
Selanjutnya barang-barang tersebut akan dikumpulkan oleh panitia, dikemas, lalu dibagikan langsung kepada orang-orang yang ngeropok setelah selesai acara ngeriung (duduk dan berdo’a bersama). Orang-orang yang berhak menerima dan diperbolehkan ngeropok hanyalah warga laki-laki dari luar kampung penyelenggara panjang maulid dan digelar di dalam masjid. Sedangkan kaum hawa hanya menyaksikan dari luar masjid saja.
Menurut Ustad Sarkawi, tradisi ini selain untuk menunjukan rasa syukur, dan cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, pada rangkaian acara ini juga mengajarkan kita untuk bersilaturahmi, dan berbagi kepada sesama.
“Banyak cara untuk menunjukan kecintaan kita kepada Baginda Nabi, dan inilah cara kami Warga Kota dan Kabupaten Serang-Banten dalam memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW dengan berbagai rangkaian acara seperti hari ini. Dengan bersholawat, bersedekah, berdo’a dan bergembira bersama.” Papar Sarkawi.
“Setidaknya ribuan orang merasakan manfaat dari penyelenggaraan kegiatan ini, warga yang tidak mampu menjadi terbantu. Para pedagang yang mengikuti juga merasakan keberkahannya” komentar Andri Warga Ciruas yang ikut ngeropok.
Pewarta: Mardiana
Editor: Herfa