Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)

Serang – Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk lanjut usia yang terus meningkat. Hal ini menjadi tantangan pembangunan Kesehatan agar peningkatan jumlah lansia juga diiringi dengan meningkatnya kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia serta pemberdayaan masyarakat dan lansia, untuk mewujudkan lansia yang sehat, tetap aktif, mandiri dan produktif.

Pendekatan Siklus Hidup

Menua (menjadi tua) adalah keadaan alamiah dalam kehidupan manusia,sebagai proses perjalanan menuju lanjut usia, dimulai sejak pembuahan di dalam kandungan. Seiring terjadinya proses menua ini juga terjadi proses degeneratif secara alami yang tak dapat dielakkan.

Tubuh mengalami kemunduran fisik, kognitif, dan psikis, sehingga sangat penting untuk menjaga kondisi lanjut usia tetap sehat selama mungkin. Oleh karena itu, perlu asupan gizi seimbang, dan pengaturan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehat sejak dalam kandungan, bayi, balita (bawah lima tahun), anak usia sekolah, remaja, dewasa, pra lanjut usia sampai lanjut usia.

Lanjut usia (Lansia) :
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enampuluh) tahun ke atas.
Lanjut Usia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif

1. Lanjut usia sehat adalah lanjut usia dengan keadaan kesejahteraan fisik,mental dan sosial, tidak memiliki penyakit/kelemahan, atau menderitapenyakit dalam kondisi yang terkontrol. Upaya untuk mewujudkannya,melalui kegiatan utama promotif dan preventif, juga kuratif dan rehabilitatif.Lanjut usia sehat diharapkan memiliki kualitas hidup yang baik, danberpotensi sebagai modal pembangunan.
2. Lanjut usia mandiri adalah lanjut usia yang memiliki kemampuan untukmelakukan fungsi aktifitas dasar, sosial, dan pekerjaan sehari-hari tanpa tergantung pada orang lain. Beberapa faktor sangat berperan dalam mempertahankan kemandirian lanjut usia yaitu upaya promotif danpreventif. Dukungan yang dilakukan mulai dari tingkat keluarga,masyarakat, pelayanan primer, sampai rujukan yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Lanjut usia mandiri diharapkanmemiliki rasa bangga, dan harga diri yang tinggi, sehingga lebih sehatpsikologis, dan mentalnya.
3. Lanjut usia aktif adalah lanjut usia yang masih mampu secara rutin melakukan pekerjaan, atau beraktifitas dalam kehidupan sosial sehari-hari.

Upaya mewujudkan lanjut usia aktif dapat dilakukan dengan dukungankeluarga, masyarakat, dan pelayanan kesehatan (primer dan rujukan) secara komprehensif, salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik/olahraga sesuai kondisi lansia agar lansia tetap sehat dan bugar. Selain itu, dengan upaya promotif dan preventif seperti penyediaan pelayanan asuhan siang (day care), fasilitas untuk berolah raga, bersosialisasi, dan sebagainya. Lanjut usia aktif diharapkan memiliki kehidupan sosial yang lebih sehat, dan terhindar dari kesepian.
4. Lanjut usia produktif adalah lanjut usia yang mempunyai kemampu anuntuk terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, da nberdaya guna baik bagi dirinya maupun untuk orang lain. Berbagaikontribusi positif dapat diberikan oleh lanjut usia, antara lain memberidukungan kepada anak dan cucu, teman, keluarga, melalui pencapaia nprofesional dan ekonomi, melalui pekerjaan, hobi, dan karya lainnya. Lanjutusia produktif diharapkan dapat mempertahankan fungsi kognitifnya, mengoptimalkan potensi dirinya, memiliki aktualisasi diri, serta berkontribusi dalam meningkatkan status kesehatan keluarga danmasyarakat.

PELAYANAN KEPADA PRA LANSIA

• Peningkatan kesehatan: senam/latihan fisik, senam vitalisasi otak
• Penyuluhan kesehatan: PHBS, konsumsi gizi seimbang dan aktifitas sosial
• Deteksi dini: pemeriksaan secara berkala, setiap bulan melalui Kelompok Lanjut Usia (Posyandu/Posbindu/Karang Lansia, dll) atau di Puskesmas
• Pengobatan penyakit: apabila terdapat gangguan kesehatan/penyakit fisik dan/atau psikis upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
• Upaya rehabilitatif: upaya medis, psikososial dan edukatif mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan kemandirian
• Pengembangan peran Pra Lansia: dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat

PELAYANAN KEPADA LANSIA

Sebagai informasi, pada tahun 2016; dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Lansia, Kementerian Kesehatan telah menyusun Buku Kesehatan Lansia. Buku ini dapat digunakan (1) sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan Lansia; (2) sebagai dokumen pencatatan pelayanan kesehatan Pra Lansia dan Lansia; dan (3) sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi, bagi Pra Lansia dan Lansia.

Buku ini berisi tentang Identitas, riwayat kesehatan, catatan keadaan kesehatan dan keluhan, catatan perkembangan kesehatan, pemantauan penggunaan obat dan informasi kesehatan bagi Pra Lansia/Lansia. Buku ini diharapkan dapat digunakan diberbagai layanan mulai dari Posyandu Lansia/Posbindu, Puskesmas dan Rumah Sakit. Kami juga berharap buku tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya dalam mewujudkan Lansia sehat, mandiri, aktif dan produktif

(Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *